Komisi III Tampung Aspirasi Nelayan Danau Sipin

Kamis, 03 Mei 2018 | 18:57:26 WIB | Dibaca: 1383 Kali


DPRDPROVINSIJAMBI - Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Kamis, menerima puluhan nelayan Danau Sipin, Kota Jambi yang merasa dirugikan atas pengerjaan proyek pengerukan danau tersebut.

Salah satu nelayan Danau Sipin, Jauhari mengatakan pembudidaya ikan dan nelayan di kawasan itu sangat mendukung program pemerintah dalam penataan Danau Sipin tersebut.

Namun sejak dimulainya proyek tersebut, nelayan merasa tergangu aktivitas mata pencaharian mereka karena banyak tempat penjinak ikan (rebo) di danau tersebut terbawa aktivitas ponton dan ikut terkeruk eskavator yang bekerja.

"Danau Sipin itu tempat mata pencaharian kami nelayan sebelum Indonesia merdeka, baik dengan menangkul ikan maupun budidaya ikan keramba," kata Jauhari yang juga Ketua Lembaga Adat Kelurahan Legok.

Jauhari mengatakan, dengan terganggunya aktivitas mata pencaharian mereka, otomatis penghasilan nelayan dan pembudidaya keramba setempat berkurang. Sebab itu merka berharap ada bantuan atau apapun dari pemborong dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) Jambi yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar danau.

"Hingga saat ini kami tidak mendapat sedikitpun ganti rugi karena terganggunya aktivitas kami. Sebelumnya kamu juga mengadakan pertemuan bersama BWSS dan pemborong namun tidak ada kata sepakat, sebab itu kami mengadu ke DPRD Provinsi Jambi untuk menyelesaikan persoalan ini," katanya.

Menurut Jauhari, sebelum beraktivitas hendaknya pemborong dan BWSS memberitahukan dulu kepada masyarakat sekitar danau, untuk apa pembangunan tersebut dan apa dampak ekonominya ke depan dari proyek tersebut.

"Tapi sampai saat ini tidak ada perhatian apapun, seolah-olah kami vakum. Sebab itu kami berharap DPRD bisa membantu kami," ujarnya.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Efendi Hatta dalam pertemuan tersebut berjanji akan menjadwalkan ulang pertemuan karena pihak BWSS tidak hadir atas panggilan Komisi III.

"Ini akan kita mediasikan kembali, kita undang RT, Lurah, Camat, Pemerintah Kota dan BWSS. Kita sudah mengerti persoalannya namun belum bisa mencarikan solusi sekarang karena pihak BWSS tidak hadir," kata Efendi.

Sementara berdasarkan data yang disampaikan perwakilan nelayan Danau Sipin, saat ini terdapat 96 orang yang menggantung hidup mereka dengan menangkul ikan dan budidaya ikan keramba di Danau Sipin tersebut.(*)



Sumber: Antaranews.com